Abdullah bin
Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan 1.660
hadits. Dia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman
Rasulullah dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits saudari ummul
mukminin Maimunah.
Sahabat yang mempunyai kedudukan
yang sangat terpandang ini dijuluki dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal
silsilah khalifah Daulat Abbasyiyyah. Dia dilahirkan di Mekkah dan besar di
saat munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi Rasulullah sehingga
beliau mempunyai banyak riwayat hadits shahih dari Rasulullah . Beliau ikut di
barisan Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan perang Shiffin. Beliau ini
adalah pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan sejarah. Di akhir hidupnya dia
mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif sampai akhir hayatnya.
Abdullah lahir
tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallah
‘Alaihi Wasallam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam
bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”.Allah mengabulkan
doa Nabi-Nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang
luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam , menjadikannya orang yang dicari
untuk di mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih
tiga puluh tahun. tentang Ibnu Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berkata
:”Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti dari pada Ibnu Abbas
tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta keputusan2 yang
dibuat Abu Bakar ,Umar , dan Utsman“.
Begitu pula
tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu hitung dan fara’id
(ilmu tengang waris-mewarisi). Orang suatu hari menyaksikan ia duduk
membicarakan ilmu fiqih, satu hari untuk tafsir, satu hari lain untuk masalah
peperangan, satu hari untuk sya’ir dan memperbincangkan bahasa Arab. Sama
sekali aku tidak pernah melihat ada orang alim duduk mendengarkan pembicaraan
beliau begitu khusu’ nya kecuali kepada beliau. Dan setiap pertanyaan orang
kepada beliau, pasti ada jawabannya”.
Menurut
An-Nasa’i, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang diriwayatkan oleh
az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu abbas. Sedangkan
yang paling Dh’aif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Marwan as-Suddi
Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini disebut Silsilah Al-Kadzib
(silsilah bohong).
Ibnu Abbas
mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji wada’. Ia
menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang Jamal dan
Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib.
Ia wafat di
Thaif pada tahun 68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkannya.
Sumber : Disalin
dari : Biografi Ibnu Abbas dalam Al-Ishabah no.4772
Publish : Buku-kajia.blogspot.com
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.