Umat Islam Korban Media?
Bismillah was shalatu was salamu โala rasulillah, amma baโdu,
Hidup di era kebebasan media, bak hidup di hutan belantara. Harus serba waspada. Jika tidak, bisa menjadi mangsa berita.
Orang menyebutnya era keterbukaan, namun sejatinya adalah zaman penipuan.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu โanhu, bahwa Rasulullah
shallallahu โalaihi wa sallam menceritakan keadaan manusia di akhir zaman,
ุณูููุฃูุชูู
ุนูููู ุงููููุงุณู ุณูููููุงุชู ุฎูุฏููุงุนูุงุชูุ ููุตูุฏูููู ูููููุง ุงููููุงุฐูุจูุ
ููููููุฐููุจู ูููููุง ุงูุตููุงุฏูููุ ููููุคูุชูู
ููู ูููููุง ุงููุฎูุงุฆูููุ
ููููุฎูููููู ูููููุง ุงููุฃูู
ููููุ ููููููุทููู ูููููุง ุงูุฑููููููุจูุถูุฉูุ ููููู:
ููู
ูุง ุงูุฑููููููุจูุถูุฉูุ ููุงูู: โุงูุณููููููู ููุชููููููู
ู ููู ุฃูู
ูุฑู
ุงููุนูุงู
ููุฉูโ
โAkan datang kepada manusia tahun-tahun penuh
penipuan. Pendusta dianggap benar, sementara orang yang jujur dianggap
dusta. Pengkhianat diberi amanat, sedangkan orang amanah dianggap
pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah angkat bicara.โ Ada yang
bertanya, โApa itu Ruwaibidhah?โ. Beliau menjawab, โOrang bodoh (masalah
agama) yang turut campur dalam urusan masyarakat.โ (HR. Ahmad 7912, Ibnu Majah 4036, Abu Yaโla al-Mushili dalam musnadnya 3715, dan dinilai hasan oleh Syuaib al-Arnauth).
Kedepankan Suโudzan kepada Wartawan
Jika kita perhatikan media yang berkembang di sekitar kita,
sebagian besar wartawan
yang menjadi kru media liberal, bergelimang dengan dosa dan maksiat.
Anda bisa perhatikan, hampir semua stasiun televisi swasta tidak lepas
dari yang namanya
sex advertising.Presenter wanita dengan
busana pamer aurat. Mereka melakukan perbuatan maksiat secara
terang-terangan. Standar penyampaian berita dibuat sebisa mungkin jauh
dari islam. Nampaknya kondisi maksiat menjadi โ
gawan bayiโ dalam dunia broadcasting yang berkembang di tempat kita.
Dengan
melihat kenyataan ini, kita bisa memastikan mereka adalah orang-orang
fasik. Penyiar berita dengan penampilan mengumbar aurat adalah orang
fasik. Bahkan tanpa malu mereka melakukan kefasikannya di depan umum.
Allah memberikan bimbingan, agar kita tidak mudah percaya dengan berita dari model manusia semacam ini. Allah berfirman,
ููุง
ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู
ููููุง ุฅููู ุฌูุงุกูููู
ู ููุงุณููู ุจูููุจูุฅู
ููุชูุจูููููููุง ุฃููู ุชูุตููุจููุง ููููู
ูุง ุจูุฌูููุงููุฉู ููุชูุตูุจูุญููุง ุนูููู ู
ูุง
ููุนูููุชูู
ู ููุงุฏูู
ูููู
Hai orang-orang yang beriman, jika
datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan
teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu
itu. (QS. Al-Hujurat: 6)
Terlebih, hampir semua berita,
terutama yang terkait konflik di tempat kita, sangat sarat dengan
tendensi ideologi dan opini. Karena itu, menelan mentah-mentah sebuah
informasi dari media massa adalah sebuah kesalahan besar, sehingga
terjadilah seperti yang Allah firmankan, โ
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu ituโ.
Waspada! Munafik yang Pandai Bicara
Dari Umar bin Khatab
radhiyallahu โanhu, Rasulullah
shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุฅูููู ุฃูุฎููููู ู
ูุง ุฃูุฎูุงูู ุนูููู ุฃูู
ููุชูู ููููู ู
ูููุงูููู ุนููููู
ู ุงููููุณูุงูู
Keadaan
yang paling aku takutkan menimpa umatku, setiap orang munafik yang
pinter bicara. (HR. Ahmad 143 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Bad news is good news. Prinsip
paling jahat yang menjadi acuan dunia media. Terlepas apakah berita itu
mendidik ataukah tidak. Bagi media, itu tidak penting. Yang lebih
penting, bagaiaman mereka bisa membumikan ideologi dan pemikirannya,
melalui alat yang disebut informasi. Sejuta kata indah, bisa memoles
dusta menjadi berita.
Jangan Menelan Berita Mentah-mentah
Kami tidak akan memberikan banyak komentar untuk bagian ini. Karena Rasulullah
shallallahu โalaihi wa sallam telah memberi nasehat tegas masalah ini,
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu โanhu, Rasulullah
shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ููููู ุจูุงููู
ูุฑูุกู ููุฐูุจูุง ุฃููู ููุญูุฏููุซู ุจูููููู ู
ูุง ุณูู
ูุนู
Cukuplah seseorang dianggap pendusta, ketika dia menceritakan semua berita yang pernah dia dengar. (HR. Muslim dalam Muqadimah shahihnya dan Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 25167).
Pernyataan Imam Malik
rahimahullah,
ุนู ุงุจู ููุจ: ูุงู ูู ู
ุงูู ุงุนูู
ุฃูู ููุณ ูุณูู
ุฑุฌู ุญุฏุซ ุจูู ู
ุง ุณู
ุน ููุง ูููู ุฅู
ุงู
ุง ุฃุจุฏุง ููู ูุญุฏุซ ุจูู ู
ุง ุณู
ุน
Dari
Ibnu Wahb: Imam Malik berkata kepadaku: Ketahuilah, sesungguhnya orang
yang menyampaikan setiap berita yang dia dengar itu tidak diterima.
Seseorang tidak bisa jadi pemimpin selamanya, jika dia suka menyampaikan
setiap yang dia dengar. (HR. Muslim dalam Mukadimah Shahihnya)
Allahu aโlam.
Sumber : KonsultasiSyariah.com
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.